Selasa, 21 April 2015

KUTIPAN BUKU SUJIWO TEJO 2

Dengan "Laa Ilaaha Illallah" ku terlahir dari rahim airmata Ibu. Dan laut tak berpantai itu, adalah seluruh cintaku padamu.

Ada yang paling membahagiakan dari kebahagiaan. Adalah saat ketika kita selalu mensyukuri kebahagiaan.

Malam menjelma seorang pencuri. Yang mencuri kesedihanmu, agar tidurmu nyenyak sampai pagi.

Mencintaimu adalah mendambakan matiku hidup dalam dirimu. Tak merepotkan, tapi berkafan cinta yang penuh kebahagiaan.

Kelam, tak tentu malam. Gelap, tak tentu pengap. Dalam diamku merenung, namamu adalah bening airmataku yang paling berlinang.

Semua jadi indah, kalau disadari semuanya hanya akting belaka. Marahmu akan indah. Karena tidak dari kebencian.

Memandang parasmu dengan penuh cinta dan keikhlasan, seperti merias airmataku menjadi kebahagiaan.


Aku menuiskan namamu dalam sajak cinta. Kelak, meski aku telah tiada, namamu akan selalu dieja.

Tersenyumlah, airmata tak selalu tentang sedih. Ada ampunan, di hati yang hujan.

Padahal, sekeras atau selembut apa pun aku memanggil-Mu, Tuhan, tak mungkin Kau jauh dari diriku.

Lalu kenapa aku harus memanggil-Mu, Tuhan, jika Kau lebih dekat dari urat nadiku?

Tuhan, bagaimana aku memanggil-Mu, jika Kau tak bernama?

Padahal, segunung apa pun diamku merenung, tak mungkin aku sampai pd pemahaman mengapa aku mencintaimu.

Ombak paling debur, adalah debar rinduku menyebut namamu seirama dzikir. Bukan ngilu yang kudendangkan, tapi parasmu yang kusenandungkan.

Akan tiba, doa mengusap tangismu. Saat ketika tanganku, tak menjangkau kesedihanmu.

Jangan mengaku sudah jatuh cinta, jika masih sanggup menjawab pertanyaan: "Mengapa kamu mencintainya?"

Perempuan adalah "Wajah Tuhan" paling nyata di bumi. 


KUTIPAN BUKU SUJIWO TEJO

Dunia bukan hanya tentang hal-hal yang fana, dan dosa. Ada cinta yang menuntun kita, menuju surga.

Senja lekas sekali, kini aku berbantal rembulan, menyebut namamu sebelum abadi di batu nisan.


Sebagai malam, aku mungkin pahit kopi yang disedu dengan kelam. Tapi akulah gelap, yang mendekapmu sampai hatimu tak senyap.

Yang tak pernah bosan kulakukan adalah mendoakan keselamatanmu. Sebab dengan cara sederhana itu, aku mencintaimu.

Yang manis dari secangkir kopi bukan gula, tapi kenanganku padamu di kedalaman airmata.


Senyum biayanya lebih kecil dibanding dengan listrik, tapi dijamin lebih banyak cahayanya


Tuhan bukan Raja dengan Kasih Sayang, tapi Tuhan adalah Kasih Sayang Yang Meraja.


Yang tenggelam saat ketika senja bukan matahari, tapi senyummu sebelum malam menangis.

Kupu-kupu yang hinggap dalam hatimu, adalah doa dan cintaku padamu yang hendak menerbangkan kesedihan menjauh darimu.

Kepada pemilik rindu. Duka maha tuan pun berlalu, saat ketika aku selalu yakin Engkau lebih dekat dari urat nadiku.

Kamis, 25 Desember 2014

IBLIS DAN 7 DOSA MEMATIKAN

Some demonologists drew up a hierarchy of devils and ascribed to them power to provoke people to commit the seven deadly sins:
Lucifer - Pride
Mammon - Avarice
Asmodeus - Lechery
Satan - Anger
Beelzebub - Gluttony
Leviathan - Envy
Belphegor - Sloth

Hierarchy of the Devils

First Hierarchy:

1. Beelzebub was Prince of the Seraphim, and next unto Lucifer. All the chief of the nine choir of angels are fallen. Of the choir of Seraphim there fell at first Lucifer, Beelzebub and Leviathan, who did all revolt. Michael was the first that resisted Lucifer , and the rest of the good angels followed him, so that now he is the chief among them.
2. Leviathan is the Prince of the same order, and is the ringleader of the heretics, tempting men with sins that are directly repugnant unto faith.
3. Asmodeus is of the same order. He continues a Seraphin to his day, that is, he burns with the desire to tempt men with his swine of luxuriousness, and is the prince of the wantons.
4. Balberith is Prince of the Cherubim. He temps men to commit homicides, and to be quarrelsome, contentious, and blasphemous.
5. Astaroth, Prince of the Thrones, is always desirous to sit idle and be ease. He temps men with idleness and sloth.
6. Verrine is also one of the Thrones, and next in place unto Astaroth, and he temps men with impatience.
7. Gressil is the third in the order of Thrones, and he temps men with impurity and uncleanness.
8. Sonneillon is the fourth in the order of Thrones, and he temps men with hatred against their enemies.


Second Hierarchy:
9. Carreau, Prince of Powers, temps men with hardness of heart.
10. Carnivean is also a Prince of powers, and does tempt men to obscenity and shamelessness.
11. Oeillet is a Prince of Dominions. He temps men to break the vow of poverty.
12. Rosier is the second in the order of Dominions, and by his sweet and sugared words, he temps men to fall in love.
13. Verrier is Prince of Principalities, and temps men against the vow of obedience.

Third Hierarchy:
14. Belias, Prince of the order of Virtues, temps men with arrogance.
15. Olivier, Prince of the Archangels, temps men with cruelty and mercilessness toward the poor.
16. Iuvart is Prince of Angels.

B1000CK

B1000CK
DCLXVI