Kamis, 13 Juni 2013

Elizabeth Bathory

Elizabeth Báthory (Báthory Erzsébet di Hungaria, Alžbeta Bátoriová(-Nádasdy) di Slowakia, Elżbieta Batory dalam Polandia, lahir 7 Agustus 1560 – meninggal 21 Agustus 1614 pada umur 54 tahun), adalah countess Hungaria dari keluarga Báthory. Keluarga ini diingat untuk pertahanan melawan Utsmaniyah. Ia terkenal sebagai pembunuh berantai dalam sejarah Hungaria dan Slowakia dan diingat sebagai Wanita Berdarah Csejte (kini Čachtice). Istana Čachtice merupakan tempat ia menghabiskan hidupnya. Setelah kematian suaminya, ia dan empat pembantunya dituduh menyiksa dan membunuh ratusan wanita muda, dengan sekurangnya sebanyak 650 korban. Pada tahun 1610, ia dipenjarakan di Istana Čachtice dan menghabiskan hidupnya disana. Bathory lahir di Hungaria thn 1560, kurang lebih 100 tahun setelah Vlad ‘The Impaler’ Dracul meninggal. Kakek buyut Elizabeth Báthory adalah Prince Stephen Báthory yang merupakan salah satu Ksatria yang memimpin pasukan Vlad Dracul ketika dia merebut kembali kekuasaan di Walachia seabad sebelumnya. Elizabeth terlahir dari pasangan Georges dan Anna Báthory yang merupakan bangsawan kaya raya dan salah satu keluarga bangsawan paling kaya di Hungaria saat itu. Keluarga besarnya juga terdiri dari orang-orang terpandang. Salah satu sepupunya adalah perdana menteri di Hungaria, seorang lagi adalah Kardinal. Bahkan pamannya, Stepehen kemudian menjadi Raja Polandia. Namun keluarga Báthory memiliki ‘sisi’ lainnya yang lebih ‘gelap’ selain segala kekayaan dan popularitasnya. Disebutkan bahwa salah satu pamannya yang lain adalah seorang Satanis dan penganut Paganisme sementara seorang sepupunya yang lain memiliki kelainan jiwa dan gemar melakukan kejahatan sexual. Tahun 1575, di usia 15 tahun Elizabeth menikah dengan Count Ferenc Nádasdy yang 10 tahun lebih tua darinya. Karena suaminya berasal dari bangsawan yang lebih rendah, maka Count Ferenc Nádasdy menggunakan nama Báthory dibelakangnya. Elizabeth tetap menggunakan nama keluarganya yaitu Báthory dan tidak menjadi Nádasdy. Kedua pasangan tersebut kemudian tinggal di Istana Čachtice, yang merupakan sebuah kastil di atas pegunungan dengan desa Čachtice dilembah dibawahnya. Suaminya jarang mendampingi Elizabeth karena Count Ferenc lebih sering berada di medan pertempuran melawan Turki Usmani (Ottoman Empire). Ferenc kemudian menjadi terkenal karena keberaniannya di medan pertempuran, bahkan dianggap sebagai pahlawan di Hungaria dengan julukan ‘Black Hero of Hungary’. Elizabeth yang masih muda tentu senantiasa merasa kesepian karena selalu ditinggal sang suami. Disebutkan dia memiliki kebiasaan mengagumi kecantikannya dan kemudian memiliki banyak kekasih gelap yang melayaninya selama sang suami tidak berada di tempat. Elizabeth bahkan pernah melarikan diri bersama kekasih gelapnya namun kemudian kembali lagi dan suaminya memaafkannya. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi ketagihan Elizabeth akan kepuasan seksual. Disebutkan juga Elizabeth menjadi seorang biseksual dengan melakukan hubungan lesbian dengan bibinya, Countess Klara Báthory. Elizabeth kemudian mulai terpengaruh dengan satanisme yang diajarkan oleh Dorothea Szentes, biasa disebut Dorka, salah seorang pelayan terdekatnya. Karena pengaruh Dorka, Elizabeth mulai menyenangi kepuasan seksual lewat penyiksaan yang dilakukannya terhadap pelayan-pelayan lainnya yang masih muda. Selain Dorka, Elizabeth dibantu beberapa pelayan terdekatnya yaitu: suster Iloona Joo, pelayan pria Johaness Ujvari dan seorang pelayan wanita bernama Anna Darvula, yang merangkap sebagai kekasih Elizabeth. Bersama para kru S&M-nya, Elizabeth mengubah Istana Čachtice menjadi pusat teror dan penyiksaan seksual. Para gadis muda yang jadi pelayannya disiksa dengan berbagai bentuk penyiksaan seperti diikat, ditelanjangi lalu dicambuk dan juga menggunakan berbagai alat untuk menyakiti bagian-bagian tubuh tertentu. Tahun 1600, Ferenc meninggal dan era teror sesungguhnya dimulai. Memasuki usia 40 tahun, Elizabeth menyadari bahwa kecantikannya mulai memudar. Kulitnya mulai menunjukan tanda-tanda penuaan dan keriput yang sebenarnya lumrah di usia tersebut. Tapi Elizabeth adalah pemuja kesempurnaan dan kecantikan dan dia akan melakukan apa saja demi mempertahankan kecantikannya. Suatu saat seorang pelayaan wanita yang sedang menyisir rambutnya secara tidak sengaja menarik rambut Elizabeth terlalu keras. Elizabeth yang marah kemudian menampar gadis malang tersebut. Darah memancar dari hidung gadis itu dan mengenai telapak tangan Elizabeth. Saat itu Elizabeth disebutkan ‘menduga dan percaya’ bahwa darah gadis muda memancarkan cahaya kemudaan mereka. Serta merta dia memerintahkan pelayannya, Johannes Ujvari dan Dorka menelanjangi gadis tersebut, menariknya keatas bak mandi dan memotong urat nadinya. Ketika si gadis meninggal kehabisan darah, Elizabeth segera mesuk kedalam bak mandi dan berendam dalam kubangan darah Elizabeth Bathory ‘The Blood Countess’ meninggal di usia 54 tahun. Bahkan Vlad Dracul tidak pernah berkubang dalam darah atau meminum darah. Oleh sebab itu julukan ‘Vampir’ sebenarnya lebih cocok ditujukan kepada Elizabeth Bathory.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

B1000CK

B1000CK
DCLXVI